Makalh Kelompok 10
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Vpn
VPN
adalah singkatan dari virtual private network, yaitu jaringan pribadi (bukan
untuk akses umum) yang menggunakan medium nonpribadi (misalnya internet) untuk
menghubungkan antar remote-site secara aman. Disini ada 2 kata yang dapat kita
garis bawahi yaitu : virtual network
dan private. Virtual network berarti
jaringan yang terjadi hanya bersifat virtual. Tidak ada koneksi jaringan secara
riil antara 2 titik yang akan berhubungan. Private berarti jaringan yang
terbentuk bersifat private dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Data
yang dikirimkan terenkripsi sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan
publik.
![]() |
Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.
Menurut
IETF (Internet Engineering Task Force) VPN
is an emulation of [a] private Wide Area Network (WAN) using shared or public
IP facilities, such as the Internet or private IP backbones. VPN merupakan
suatu bentuk private internet yang melalui public network (internet), dengan
menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet. Hubungan ini
dibangun melalui suatu tunnel (terowongan) virtual antara 2 node adalah suatu
jaringan privat (biasanya untuk instansi atau kelompok tertentu) di dalam
jaringan internet (publik), dimana jaringan privat ini seolah-olah sedang
mengakses jaringan lokalnya tapi menggunakan jaringan public.
VPN
adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat private mengapa disebut demikian
karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan
virtual dan mengapa disebut private karena jaringan ini merupakan jaringan yang
sifatnya private yang tidak semua orang bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC
dengan jaringan public atau internet namun sifatnya private, karena bersifat
private maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya.
Oleh karena itu diperlukan keamanan data.
Dengan
VPN kita seolah-olah membuat jaringan didalam jaringan atau biasa disebut tunnel (terowongan). Tunneling adalah suatu cara membuat
jalur privat dengan menggunakan infrastruktur pihak ketiga. VPN menggunakan
salah satu dari tiga teknologi tunneling yang ada yaitu : PPTP, L2TP dan
standar terbaru, Internet Protocol Security (biasa disingkat menjadi IPSec).
VPN merupakan perpaduan antara teknologi tunneling dan enkripsi.
Konsep
kerja VPN pada dasarnya VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai
penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini :
Internet <—> VPN Server
<—-> VPN Client <—-> Client
Bila
digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan
internet maka seperti ini :
Komputer A <—> VPN Clinet
<—> Internet <—> VPN Server <—> VPN
Client <—> Komputer B
Jadi,
semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server
yang memadai agar koneksinya bisa lancar.
Keamanan
Dengan konsep demikian maka jaringan VPN ini menawarkan keamanan dan
untraceable, tidak dapat terdeteksi sehingga IP kita tidak diketahui karena
yang digunakan adalah IP Public milik VPN server. Dengan ada enkripsi dan
dekripsi maka data yang lewat jaringan internet ini tidak dapat diakses oleh
orang lain bahkan oleh client lain yang terhubung ke server VPN yang sama
sekalipun. Karena kunci untuk membuka enkripsinya hanya diketahui oleh server
VPN dan Client yang terhubung.
Enkripsi
dan dekripsi menyebabkan data tidak dapat dimodifikasi dan dibaca sehingga
keamananya terjamin. Untuk menjebol data si pembajak data harus melalukan
proses dekripsi tentunya untuk mencari rumus yang tepat dibutuhkan waktu yang
sangat lama sehingga biasa menggunakan super computing untuk menjebol dan
tentunya tidak semua orang memiliki PC dengan kemampuan super ini dan prosesnya
rumit dan memakan waktu lama, agen-agen FBI atau CIA biasanya punya komputer
semacam ini untuk membaca data-data rahasia yang dikirim melaui VPN.
Virtual
Private Network atau PVN adalah sebuah sistem yang memungkinkan komputer ke
jaringan luas secara geografis tanpa ada hambatan fisik. VPN dikategorikan
sebagai bentuk jaringan dalam cakupan area luas. VPN mendukung fungsi seperti
akses remote klien, akses jaringan LAN satu ke jaringan LAN yang lain, dan juga
membuat fungsi pembatasan internet.
Alasan
Perusahaan menggunakan Fungsi VPN adalah karena kebutuhan untuk memberikan
akses khusus atau membuat akses khusus untuk karyawan yang harus mobil oleh
karena PVN adalah jaringan intra global aktif sehingga karyawan dari manapun
dapat terhubung ke jaringan internet dan intranet perusahaan.
B.
Perkembangan VPN
VPN dikembangkan untuk membangun sebuah intranet
dengan jangkauan yang luas melalui jaringan internet. Intranet sudah menjadi
komponen penting dalam suatu perusahaan dewasa ini. Intranet dalam perusahaan
akan berkembang sesuai dengan perkembangan perusahaan tersebut. Dengan kata
lain, semakin besar suatu perusahaan maka intranet yang diperlukan juga semakin
besar. Permasalahan ini akan semakin kompleks apabila perusahaan tersebut
mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar di berbagai kota dengan jarak yang
jauh. Sedangkan di lain pihak seluruh kantor tersebut memerlukan suatu metode
untuk selalu berhubungan, misalnya untuk transfer dan sinkronisasi data.
Pada mulanya, sistem intranet dikembangkan dengan
menggunakan sistem dedicated line. Sistem ini menawarkan kecepatan transfer
data yang tinggi namun membutuhkan investasi yang mahal. Sistem ini tidak
efektif untuk perusahaan kelas menengah ke bawah serta perusahaan yang tersebar
di berbagai wilayah yang saling berjauhan.
Perkembangan intranet yang cepat menawarkan solusi
untuk membangun sebuah intranet menggunakan publik network (internet). Di lain
pihak, kekuatan suatu industri juga berkembang dan menuntut terpenuhinya lima
kebutuhan dalam intranet, yaitu :
1.
Kerahasiaan,
dengan kemampuan scramble atau encript pesan sepanjang jaringan tidak aman.
2.
Kendali akses,
menentukan siapa yang diberikan akses ke suatu sistem atau jaringan,
sebagaimana informasi apa dan seberapa banyak seseorang dapat menerima.
3.
Authentication,
yaitu menguji indentitas dari dua perusahaan yang mengadakan transaksi.
4.
Integritas,
menjamin bahwa file atau pesan tidak berubah dalam perjalanan.
5.
Non-repudiation,
yaitu mencegah dua perusahaan saling menyangkal bahwa mereka telah mengirim
atau menerima file.
Kebutuhan ini sepenuhnya didukung oleh internet yang
memang dirancang sebagai jaringan terbuka di mana pengguna mendapatkan
kemudahan untuk transfer dan berbagi informasi.
Solusi untuk tantangan ini adalah teknologi VPN
(Virtual Private Network). VPN memanfaatkan jaringan internet sebagai media
intranet sehingga daerah jangkauannya menjadi luas tanpa investasi yang besar.
VPN menghadirkan teknologi yang mengamankan segala lalu lintas jaringan virtual
dalam internet sehingga memberikan rasa aman bagi semua pemakai jaringan.
C.
Karakteristik VPN
1.
Lalu lintas data
dienkripsi
2.
Autentikasi
pihak yang ingin tersambung melalui VPN
3.
Mendukung banyak
protokol
4.
Koneksinya
adalah point to point
D.
Arsitektur VPN
a.
Arsitektur
Gateway-to-Gateway
![]() |
Pada arsitektur ini, traffic antara dua jaringan yang membutuhkan keamanan melalui koneksi VPN yang telah dibangun antara dua gateway VPN. Gateway VPN mungkin adalah sebuah device yang hanya melakukan fungsi VPN, atau bagian dari device lain dari jaringan seperti firewall atau router.
Dari gambar di atas, terlihat bahwa arsitektur
gateway-to-gateway ini tidak menyediakan pengamanan secara penuh terhadap data
yang melewati transit. Pada kenyataannya, model arsitektur ini hanya
mengamankan data antara dua gateway, yang dinotasikan dengan garis solid. Garis
putus-putus mengindikasikan bahwa komunikasi antara client VPN dan gateway
lokalnya, dan antara gateway remote dan node tujuannya tidak diamankan.
Arsitektur gateway-to-gateway biasanya paling banyak
digunakan ketika menghubungkan dua jaringan yang aman, seperti menghubungkan
sebuah kantor cabang ke pusat melalui internet. Arsitektur model ini
menggantikan wide area network (WAN) privat yang relatif mahal.
Model gateway-to-gateway ini merupakan yang paling
mudah diimplementasikan terutama dalam hal manajemen user dan host. Arsitektur
ini biasanya transparan bagi user, yang tidak perlu melakukan otentikasi
terpisah untuk menggunakan VPN. Selain itu, sistem user dan host target tidak
harus meng-install perangkat lunak VPN client, ataupun melakukan konfigurasi
ulang untuk menggunakan VPN.
b.
Arsitektur
Host-to-Gateway

Dari gambar di atas, terlihat bahwa arsitektur
host-to-gateway ini tidak menyediakan pengamanan secara penuh terhadap data
yang melewati transit. Garis putus-putus mengindikasikan bahwa komunikasi
antara gateway remote dan node tujuannya tidak diamankan. Model host-to-gateway
banyak digunakan ketika menghubungkan host pada jaringan yang tidak aman kepada
resource pada jaringan yang aman, contohnya menghubungkan pegawai yang sedang
berada di lokasi remote kepada kantor pusat melalui internet.
Model ini sering digunakan untuk menggantikan modem
dial-up. Arsitektur model ini relatif cukup kompleks untuk diimplementasikan
terutama dalam hal manajemen user dan host. Arsitektur ini biasanya tidak
transparan terhadap user karena harus membangun sebuah koneksi VPN antara
komputer lokal (host) dengan gateway VPN. Gambar diatas mengilustrasikan model
arsitektur ini melakukan otentikasi sebelum menggunakan VPN. Selain itu host
user juga harus meng-install perangkat
lunak VPN client yang telah dikonfigurasi.
E.
Fungsi VPN
Teknologi VPN
menyediakan tiga fungsi utama untuk penggunanya, yaitu :
v Confidentiality (Kerahasiaan)
Teknologi VPN
memiliki sistem kerja mengenkripsi semua data yang lewat melaluinya. Dengan
adanya teknologi enkripsi ini, maka kerahasiaan Anda menjadi lebih terjaga. Biarpun
ada pihak yang dapat menyadap data Anda yang lalu-lalang, namun belum tentu
mereka bisa membacanya dengan mudah karena memang sudah diacak. Dengan menerapkan
sistem enkripsi ini, tidak ada satupun orang yang dapat mengakses dan membaca
isi jaringan data Anda dengan mudah.
v Data Integrity (Keutuhan Data)
Ketika melewati
jaringan Internet, data Anda sebenarnya sudah berjalan sangat jauh melintasi
berbagai negara. Di tengah perjalanannya, apapun bisa terjadi terhadap isinya. Baik
itu hilang, rusak, bahkan dimanipulasi isinya oleh orang-orang iseng. VPN
memiliki teknologi yang dapat menjaga keutuhan data yang Anda kirim agar sampai
ke tujuannya tanpa cacat, hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang lain.
v Origin Authentication (Autentikasi Sumber)
Teknologi VPN
memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim
data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data
yang masuk dan mengambil informasi source datanya. Kemudian alamat source data
ini akan disetujui jika proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN
menjamin semua data yang dikirim dan diterima oleh Anda berasal dari sumber
yang semestinya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirimkan oleh
pihak-pihak lain.
F.
Jenis-Jenis VPN
·
Remote Access
VPN
Remote Access VPN disebut juga Virtual Private
Dial-up Network (VPDN). VPDN adalah jenis user-to-LAN connection. Artinya user
dapat melakukan koneksi ke private network dari manapun, apabila diperlukan. Biasanya
VPDN dimanfaatkan oleh karyawan yang bekerja di luar kantor. Mereka dapat
memanfaatkan komputer atau laptop yang sudah dilengkapi perangkat tertentu
untuk melakukan koneksi dengan jaringan LAN di kantor. Sebelum koneksi, maka
akan dilakukan proses dial-up terlebih dahulu ke network access server (NAS). Biasanya
NAS disebabkan oleh provider yang memberikan layanan VPN. Sedangkan pengguna
cukup menyediakan komputer dan aplikasi untuk men-dial NAS. Secara umum VPDN
hampir mirip dengan dial-up Internet connection. Namun, secara teknis tentu
saja VPN lebih canggih dan lebih secure dibandingkan dial-up internet. Koneksi
bisa dilakukan sewaktu-waktu.
·
Site-to-Site VPN
Site-to-site VPN diimplementasikan dengan
memanfaatkan perangkat dedicated yang dihubungkan via Internet. Site-to-site
VPN digunakan untuk menghubungkan berbagai area yang sudah fixed atau tetap, misal
kantor cabang dengan kantor pusat. Koneksi antara lokasi-lokasi tersebut
berlangsung secara terus menerus (24 jam) sehari. Jika ditinjau dari segi
kendali atau administrative control. Secara umum site-tosite VPN dapat dibagi
menjadi:
ü Intranet
Manakala VPN
hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa lokasi yang masih satu instansi
atau satu perusahaan. Seperti kantor pusat dihubungkan dengan kantor cabang. Dengan
kata lain, administrative control berada sepenuhnya bawah satu kendali.
ü Extranet
Manakala VPN
digunakan untuk menghubungkan beberapa instansi atau perusahaan yang berbeda
namun di antara mereka memiliki hubungan "dekat". Seperti perusahaan
tekstil dengan perusahaan angkutan barang yang digunakan oleh perusahaan
tekstil tersebut. Dengan kata lain, administrative control berada di bawah
kendali beberapa instansi terkait.
G.
Topologi VPN
Menurut
Oppenheimer (2004), topologi VPN yang paling umum untuk site-to-site VPN ada
tiga, yaitu :
·
Topologi Hub and
Spoke
Topologi ini
terdiri dari beberapa remote office (spoke) yang terhubung dengan central site (hub).
Desain topologi ini meminimalisasikan kompleksitas konfigurasi dengan hanya
menghubungkan tiap remote office dengan central site, dan tiap remote site
tersebut tidak saling berhubungan satu sama lain secara langsung. Topologi ini cocok
jika pertukaran data hanya terjadi antara central site dengan tiap remote site dan
masing- masing remote site tersebut tidak saling bertukar data. Topologi ini
tidak cocok jika ada traffic yang tinggi diantara remote site tersebut atau jika
dibutuhkan redundancy dan automatic failover.
·
Topologi Mesh
Topologi mesh
dapat berbentuk fully meshed, yang menyediakan konektivitas diantara semua
remote office dan central site, atau partially meshed, yang menyediakan beberapa
konektivitas diantara beberapa remote office dan central site sesuai dengan
kebutuhan. Topologi mesh adalah desain yang bagus untuk digunakan jika hanya
sedikit lokasi yang saling berhubungan dengan jumlah traffic flow yang tinggi.
Karena jika jumlah lokasi yang dihubungkan banyak, maka akan banyak konfigurasi
yang dibutuhkan untuk setiap device yang digunakan.
·
Topologi
Jaringan Hierarki
Topologi
jaringan hierarki adalah topologi hybrid yang cocok digunakan untuk perusahaan
besar yang mempunyai banyak kantor pusat dan kantor cabang dengan traffic yang
besar diantara mereka, dan banyak remote office dengan interaksi yang sedikit
diantara mereka. Topologi ini terdiri dari full atau partial mesh sebagai inti,
dengan lokasi lain dihubungkan dengan inti tersebut dengan menggunakan desain
hub-and-spoke. Topologi ini adalah topologi yang paling kompleks diantara
topologi yang lain.
H.
Teknologi Yang Digunakan VPN
VPN menggunakan
salah satu dari beberapa teknologi tunneling yang ada yaitu :
·
PPTP (Point to
Point Tunnelling Protocol)
Dikembangkan
oleh Microsoft dari PPP yang dipergunakan untuk remote access. Merupakan
protokol jaringan yang memungkinkan pengamanan transfer data dari remote client
ke server pribadi perusahaan dengan membuat VPN melalui TCP/IP. Umumnya
terdapat tiga komputer yang diperlukan untuk mrmbangun PPTP, yaiut sebagai
client, Network Access Server (NAS), dan server NTTP.
Cara kerjanya:
-
PPTP
mengenkapsulasi frame yang bisa berisi IP, IPX atau NetBEUI dalam sebuah header
Generic Routing Encapsulation (GRE). Tetapi PPTP membungkus GRE dalam paket IP.
Jadi PPTP membutuhkan IP untuk membuat tunnel-nya, tetapi isinya bisa apa saja.
-
Data aslinya
dienkripsi dengan MPPE.
PPTP-linux adalah client software. Sedangkan yang
server adalah PoPToP untuk Linux, Solaris dan FreeBSD.
·
L2F (Layer 2
Forwarding)
Dibuat Cisco
tahun 1996. Bisa menggunakan ATM dan Frame Relay, dan tidak membutuhkan IP. L2F
juga bisa menyediakan otentikasi untuk tunnel endpoints.
·
L2TP (Layer 2
Tunnelling Protocol)
Tunneling
protokol yang memadukan dua buah tunnelingprotokol yaitu L2F (Layer 2
Forwarding) milik cisco dan PPTP Microsoft. Dikembangkan oleh Microsoft dan
Cisco. Bisa mengenkapsulasi data dalam IP, ATM, Frame Relay dan X.25.
Keunggulan L2TP
dibandingkan PPTP :
-
Multiple tunnels
between endpoints, sehingga bisa ada beberapa saluran yang memiliki perbedaan
Quality of Service (QoS).
-
Mendukung
kompresi
-
Bisa melakukan
tunnel authentication
-
Bisa bekerja
pada jaringan non-IP seperti ATM dan Frame Relay.
·
IPSec
Satu kerangka
kerja dari satu set protokol-protokol untuk keamanan pada jaringan atau paket
yang diproses pada lapisan dari jaringan komunikasi. Cisco mengusulkan IPSec
untuk menjadi standar. Layanan IPSec mirip dengan SSL, namun IPSec melayani
lapisan network, dan dilakukan secara transparan. Dalam tunneling mode, IP Sec
bisa dipergunakan untuk mengenkapsulasi paket. IP Sec juga bisa dipergunakan
untuk enkripsi dalam protokol tunneling lainnya.
IPSec
menggunakan 2 protokol :
-
Authentication
Header (AH): memungkinkan verifikasi identitas pengirim. AH juga memungkinkan
pemeriksaan integritas dari pesan/informasi.
-
Encapsulating
Security Payload (ESP): memungkinkan enkripsi informasi sehingga tetap rahasia.
IP original dibungkus, dan outer IP header biasanya berisi gateway tujuan.
Tetapi ESP tidak menjamin integrity dari outer IP header, oleh karena itu
dipergunakan berbarengan dengan AH.
·
SSH dan SSH2
Dikembangkan
untuk membuat versi yang lebih aman dari rsh, rlogin dan rcp pada UNIX. SSH
menggunakan enkripsi dengan public key seperti RSA. SSH bekerja pada session
layer kalau merujuk pada OSI reference model, sehingga disebut circuit-level
VPN. SSH membutuhkan login account.
·
CIPE
Adalah driver
kernel Linux untuk membuat secure tunnel anatara 2 IP subnet. Data dienkripsi
pada lapisan network layer (OSI) sehingga di sebut low-level encryption. Oleh
karena itu CIPE tidak memerlukan perubahan besar pada layer-layer di atasnya
(termasuk aplikasi).
·
OpenVPN
Merupakan
aplikasi open source untuk Virtual Private Networking (VPN), dimana aplikasi
tersebut dapat membuat koneksi point-to-point tunnel yang telah terenkripsi.
OpenVPN menggunakan private keys, certificate, atau username/password untuk
melakukan authentikasi dalam membangun koneksi. Dimana teknologi yang digunakan
untuk enkripsi dalam jaringan OpenVPN ini menggunakan teknologi SSL dan untuk
komunikasinya OpenVPN bergerak di Layer 2 dan 3 OSI Layer. Karena OpenVPN
berbasis protocol SSL maka OpenVPN ini dapat digunakan di berbagai sistem
operasi tanpa perbedaan yang signifikan. Keuntungan lain dari OpenVPN antara
lain :
-
Tunnel yang
dibangun antar network didapatkan melalui satu port TCP atau UDP
-
Menggunakan
semua fitur OpenSSL untuk otentikasi, sertifikasi, dan enkripsi untuk menjaga
keutuhan dan keamanan data yang dilewatkan jaringan public
-
Konfigurasi yang
relatif mudah karena konfigurasinya yang GUI
-
Terdapat pilihan
antara static-key atau certificate based
-
Tunnel yang
dibangun oleh client VPN didapatkan secara dynamic
I.
Cara Kerja VPN
Dibawah ini
adalah gambaran tentang koneksi VPN yang menggunakan protokol PPTP. PPTP (Pont
to Point Tunneling Protocol) adalah sebuah protokol yang mengizinkan hubungan
Point-to Point Protocol (PPP) melewati jaringan IP, dengan membuat Virtual
Private Network (VPN).

Dari gambar
diatas secara sederhana cara kerja VPN (dengan protokol PPTP) adalah sebagai
berikut:
ü VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai
penghubung antar PC, Server VPN ini bisa berupa komputer dengan aplikasi VPN
Server atau sebuah Router, misalnya MikroTik RB 750.
ü Untuk memulai sebuah koneksi, komputer dengan
aplikasi VPN Client mengontak Server VPN, VPN Server kemudian memverifikasi
username dan password dan apabila berhasil maka VPN Server memberikan IP
Address baru pada komputer client dan selanjutnya sebuah koneksi / tunnel akan
terbentuk.
ü Untuk selanjutnya komputer client bisa digunakan
untuk mengakses berbagai resource (komputer atu LAN) yang berada dibelakang VPN
Server misalnya melakukan transfer data, ngeprint dokument, browsing dengan
gateway yang diberikan dari VPN Server, melakukan remote desktop dan lain
sebagainya.
Contoh :
Misalkan PT. TIKI JNE mempunyai kantor di dua tempat
yang berbeda, yang pertama berada di Jakarta dan yang kedua berada di Bandung.
Kedua kantor ini ingin bisa berkomunikasi agar dapat melakukan pertukaran data
dengan mudah, cepat, dan aman. Maka digunakanlah VPN sebagai solusi untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Kedua kantor tersebut harus dilengkapi dengan koneksi
internet terlebih dahulu. Kemudian perangkat lunak VPN harus diinstal di kedua kantor
tersebut. Langkah selanjutnya, perangkat lunak VPN harus dikonfigurasi agar koneksi
dapat terjalin diantara kedua kantor tersebut. Misalnya VPN server berada di
Jakarta dan harus menerima sambungan dari kantor yang ada di Bandung, dan
kantor yang ada di Bandung harus membuat sambungan ke kantor di Jakarta atau
sebaliknya. Jika langkah diatas berhasil dilakukan, perusahaan telah menjalankan
Virtual Network. Kedua kantor tersebut tersambung melalui internet dan dapat
bekerja bersama seperti berada di jaringan real yang sama. Sampai disini
perusahaan telah mempunyai VPN tanpa privacy, karena semua router internet
diantara Jakarta dan Bandung dapat membaca data yang dipertukarkan. Perusahaan
yang mempunyai kontrol terhadap router internet dapat membaca semua data bisnis
yang melewati jaringan virtual. Untuk membuat VPN tersebut menjadi VPN y ang
private, solusi yang digunakan adalah enkripsi. Lalu lintas data VPN diantara kedua
kantor tersebut dikunci dengan kunci spesial, hanya komputer atau orang yang
mempunyai kunci tersebut yang dapat membuka kunci dan melihat data yang
dikirimkan. Semua data yang dikirimkan dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya
harus dienkripsi sebelum dikirimkan dan dideksripsi setelah dienkripsi. Kunci
enkripsi harus tersedia untuk semua pihak yang tersambung melalui VPN sehingga
pertukaran data hanya bisa dibaca oleh pihak yang mempunyai hak.
J.
Kelebihan Penggunaan VPN
Keuntungan
menggunakan VPN yaitu :
1.
Biaya yang
rendah.
2.
Universality,
kemampuan untuk akses dari teknologi yang berbeda.
3.
Meningkatkan
konektivitas.
4.
Pertukaran
informasi yang aman.
5.
Skalabilitas
mudah untuk ditingkatkan.
Kelebihan lainnya yang bisa diperoleh :
-
Kemampuan
membentuk jaringan LAN yang tidak di batasi tempat dan waktu, karena
koneksitasnya dilakukan via internet. Koneksi internet apapun dapat digunakan
seperti Dial-Up, ADSL, Cable Modem, WIFI, 3G, CDMA Net, GPRS. Sistem PVN ini
paling tepat digunakan untuk penggunaan suatu database terpusat untuk
mengkomunikasikan antara server dan client via internet seperti Aplikasi
Perdagangan, Purchase, P.O.S, Accounting, Cashir, Billing system, General
Ledger, DLL
-
Tidak ada
ketergantungan terhadap keharusan memiliki IP Publik yang berharga mahal. Cukup
menggunakan IP dynamic saja dengan kata lain asal PC anda bisa berinternet .
-
Kita bisa mem-print dari rumah kekantor anda via
internet
-
Kita bisa
melakukan transfer data atau remote view untuk mengendalikan komputer di rumah
/ kantor dimana saja
-
Tidak
membutuhkan peralatan/hardware tambahan yang berfungsi sebagai IP
forwarder/Port Forwader yang menambah investasi
-
Dimanapun berada
seperti sedang berada di warnet ataupun saat traveling di luar negeri, dapat
melakukan koneksitas dengan PC dikantor misalnya dengan memanfaatkan software
yang bekerja dijaringan LAN seperti Citrix, Windows Terminal Server 2003, VNC,
Radmin, VOIP, DLL
-
Dengan
menggunakan software yang bekerja dijaringan LAN, dapat melakukan pertukaran data
secara langsung, Printing , Remote View, Mengatur administrasi PC, yang kesemua
itu dapat dilakukan dimanapun berada selama bisa terhubung ke internet
-
Dapat mengakses
akses yang diblok
-
Berselancar
dengan aman ketika di akses internet publik / hotspot
-
Jika perusahaan
ingin mengoptimalkan biaya untuk membangun jaringan mereka yang luas. Oleh
karena itu, VPN dapat digunakan sebagai teknologi alternatif untuk
menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, karena
transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan public yang sudah ada.
-
jangkauan
jaringan lokal yang dimiliki suatu perusahaan akan menjadi luas, sehingga
perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya di daerah lain. Waktu yang dibutuhkan
untuk menghubungkan jaringan lokal ke tempat lain juga semakin cepat, karena
proses instalasi infrastruktur jaringan dilakukan dari perusahaan / kantor
cabang yang baru dengan ISP terdekat di daerahnya. penggunaan VPN secara tidak
langsung akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
-
penggunaaan VPN
dapat mengurangi biaya operasional bila dibandingkan dengan penggunaan leased
line sebagai cara tradisional untuk mengimplementasikan WAN.
-
VPN dapat
mengurangi biaya pembuatan jaringan karena tidak membutuhkan kabel (leased
line) yang panjang. Penggunaan kabel yang panjang akan membutuhkan biaya
produksi yang sangat besar. Semakin jauh jarak yang diinginkan, semakin
meningkat pula biaya produksinya.
-
VPN menggunakan
internet sebagai media komunikasinya. Perusahaan hanya membutuhkan biaya dalam
jumlah yang relatif kecil untuk menghubungkan perusahaan tersebut dengan pihak
ISP (internet service provider) terdekat.
-
Penggunaan VPN
akan meningkatkan skalabilitas.
-
VPN memberi
kemudahan untuk diakses dari mana saja, karena VPN terhubung ke internet.
Sehingga pegawai yang mobile dapat mengakses jaringan khusus perusahaan di
manapun dia berada. Selama dia bisa mendapatkan akses ke internet ke ISP
terdekat, pegawai tersebut tetap dapat melakukan koneksi dengan jaringan khusus
perusahaan.
K.
Kekurangan Penggunaan VPN
Setiap ada
kelebihan pasti ada kekurangannya, beberapa kekurangan dari VPN diantaranya
adalah :
·
Koneksi internet
(jaringan publik) yang tidak bisa kita prediksi. Hal ini dapat kita maklumi
karena pada dasarnya kita hanya "nebeng" koneksi pada jaringan pihak
lain sehingga otomatis kita tidak mempunyai kontrol terhadap jaringan tersebut.
·
Perhatian lebih
terhadap keamanan. Lagi-lagi karena faktor penggunaan jaringan publik, maka
kita perlu memberikan perhatian yang lebih untuk mencegah terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada
jaringan VPN.
Terlepas dari kekurangannya, ada banyak solusi yang
ditawarkan oleh PVN adalah memberikan konektivitas jarak jauh, file sharing,
konferensi video dan layanan lain yang berhubungan dengan jaringan. Berbagai
fitur yang sudah ditawarkan melalui layanan internet dapat ditawarkan melalui
Privat Virtual Network dengan efektifitas biaya. Kelebihan tersendiri dari PVN
karena dapat bekerja pada jaringan pribadi dan publik, intinya PVN adalah
jaringan privat flexibel.
Semoga artikel Makalh Kelompok 10 bermanfaat bagi Anda. Jika kamu suka dengan artikel Makalh Kelompok 10 ini, like dan bagikan ketemanmu.
Posting Komentar